Mungkin bukan itu alasan utamanya kenapa aku takut akan pekerjaan ini, aku masih belum siap, aku belum pernah berlatih, pernah tapi hanya 1 bulan. Tapi ini harus 1 tahun lamanya, bukan, bukan 1 tahun melainkan 6 tahun... Cinta, iya benar aku masih membutuhkannya untuk mendampingiku. Aku merasa saat saat inilah menjadi puncak dari rasa cintaku padanya. Aku sedang merasa rindu rindunya pada seorang yang aku rindu, yang aku cinta yang aku sayang...
Anita Rucitawati atau aku memanggilnya ai, nama yang semakin hari semakin ku sayang... Dia yang telah menjadi candu dalam kehidupanku. Mengapa disaat aku sedang dalam puncak romantisme bersamanya, harus mendadak dipisahkan berdasarkan jarak dan tempat serta waktu. Aku masih ingin terus menemaninya, ingin terus mendampinginya dan ingin terus menjaganya, ingin ada disampingnya setidaknya selama dia lulus dan mendapatkan gelar S1nya... Aku ingin merayakan moment besarnya itu dengan seikat bunga mawar merah kesukaannya... Aku ingin selalu berada disampingnya...
Namun tuntutan pekerjaan yang akan aku hadapi adalah 1 tahun aku harus terpisah jarak dan waktu, serta 5 tahun ke depan yang aku tak tahu akan di 'depak' kemana aku kemudian. Terus dimana waktu yang aku bisa bersama dengannya lagi? Aku masih ragu untuk mengiyakan atau menolak pekerjaan ini. Aku sadar, jika aku menolak dan mencoba bertahan untuk tetap ditempat ini, dia pun setelah lulus akan beranjak dari sini untuk mencari pekerjaan yang diinginkannya. Karena aku pun tahu bahwa keinginan pertamanya adalah untuk keluar dari sini. Keluar dari tempat yang sudah ia tempati seumur hidupnya sekarang. Namun juga jika aku harus mengiyakan, itu berarti aku meninggalkannya disaat rasa sayang ini sedang berada dalam puncak tertingginya...
Aku merasa sedang berada dalam pilihan yang sangat kritis. Ini memang posisi yang juga banyak diidamkan oleh banyak orang diluar sana, tapi mengapa aku merasa berat menrimanya. Rasa sayangku padanya mungkinn tak akan mampu terbeli oleh nominal yang akan aku dapatkan dari sana. Namun jika aku ingin mengejar mimpiku, dan mewujudkan bahagiaku bersamanya aku harus mengambil resiko ini. Tapiii.... Aaaakhhhh... Berat untuk tak bertemunya. Jangankan 1 tahun, 3 hari saja aku pun kadang sudah merasa sangt hampa tanpanya... Mengapa saat aku menemukan orang yang benar2 aku sayang, aku mendapatkan ujian yang sangat berat ini.
Ya Allah, berikanlah mukjizatMu pada hamba lemahMu ini. Biarkan aku menerima pekerjaan ini, namun aku tetap bisa selalu bersamanya. Biarkan aku bekerja ditempat ini, dan mendapatkan pelajaran tambahan disini saja. Berikanlah hamba kesempatan untuk mencoba berlatih sedikit demi sedikit untuk menerima kenyataan. Ya Allah, pindahkanlah tempat kerjaku besok untuk tetap di Jogja. Kota yang mempertemukan kami, yang Engkau telah skenariokan pertemuan antara kami. Ya Allah hamba hanya mampu menunggu mukjizatmu...
Dan akhirnya, tak ada yang bisa aku lakukan lagi, kecuali berdoa lagi, lagi dan lagi... Doa yang selalu ku panjatkan setiap berjamaah dengannya...
"Ya Allah...
Engkaulah yang menjadi saksi antara kami berdua...
Engkau yang telah membuat skenario pertemuan kami...
Engkau yang telah membuat skenario pertemuan kami...
Pertautkanlah kami dalam limpahan rahmatMu...
Pertemukanlah kamu dalam ikatan suci atas namaMu...
Karena aku mencintai Anita karenaMu
dan Anita mencintaiku juga karenaMu...
Pertemukanlah kami dalam jodoh yang abadi...
Jangan pernah pisahkan kami Ya Rabb...
Engkau pasti ingin melihat kami bahagia atas Ridlhomu
Maka pertemukanlah kami dalam satu ikatan yang halal menurutMu
Jangan pernah pisahkan kami Ya Rabb...
Engkau pasti ingin melihat kami bahagia atas Ridlhomu
Maka pertemukanlah kami dalam satu ikatan yang halal menurutMu
Amiiin..."
Anita Rucitawati, aku mencintaimu... sungguh sungguh mencintaimu...
Anita Rucitawati, aku menyayangimu... sungguh sungguh menyayangimu...
Anita Rucitawati, aku merindumu... sungguh sungguh rindu yang sangat merindu...
Anita Rucitawati, maukah engkau menjadi pendampingku, pendamping dunia dan akhirat, lahir dan bathin, suka dan duka...
karena aku ingin menjadi yang terakhir untukmu, dan begitupun aku...
Aku ingin mengakhiri semua ini dengan sebuah ijab qabul yang khidmat untukmu dan untukku...
Aku benar benar sedang ragu...
Anita Rucitawati, aku mencintaimu... sungguh sungguh mencintaimu...
Anita Rucitawati, aku menyayangimu... sungguh sungguh menyayangimu...
Anita Rucitawati, aku merindumu... sungguh sungguh rindu yang sangat merindu...
Anita Rucitawati, maukah engkau menjadi pendampingku, pendamping dunia dan akhirat, lahir dan bathin, suka dan duka...
karena aku ingin menjadi yang terakhir untukmu, dan begitupun aku...
Aku ingin mengakhiri semua ini dengan sebuah ijab qabul yang khidmat untukmu dan untukku...
Aku benar benar sedang ragu...
0 komentar:
Posting Komentar